Kita yang Menentukan, Jangan Mau Ditentukan

Karena Pilihanmu Menentukan Masa Depan Bangsa Kita





Oleh: Jenny Anisa Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung


Moral.news - Menghitung hari pesta demokrasi semakin dekat, mari bersiap-siap menjadi bagian dari sejarah,  pesta demokrasi sudah di depan mata, masyarakat seakan tidak sabar untuk memilih calon pemimpinnya dalam beberapa hari ke depan. 

Dalam beberapa kali debat Capres dan Cawapres kita bisa melihat inti dari visi 3 kandidat ini diantaranya pada kandidat nomor urut 01 yakni Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar mengusung Visi Indonesia Adil Makmur untuk semua, Kandidat nomor urut 02 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mempunyai visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045, dan kandidat yang terakhir yakni kandidat nomor urut 03 membawa visi Menuju Indonesia Unggul Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim Yang Adil Dan Lestari.

Meski perdebatan antar kandidat sudah usai, tampaknya Masyarakat masih  memperdebatkan pilihannya dengan pilihan orang lain. Terlihat jelas di berbagai Platform perdebatan antar masyarakatpun semakin menjadi apalagi saat terakhir kampanye akbar terjadi. Para Buzzer atau Tim sukses serta pendukung setiap kandidat saling beradu komentar demi nama baik kandidatnya dengan cara memberikan pujian terhadap kandidatnya bahkan sampai ada yang menyebarkan berita Hoax untuk kandidat yang bukan pilihannya.

Pada Pemilu tahun 2024 ini banyak sekali hal yang menarik , orang mengatakan seperti drama dalam sinetron. Terlihat jelas seperti di grup belajar, grup alumni hingga grup keluarga sendiri pun masih ada saja yang mempromosikan para kandidat pilihannya dan ada juga yang sering mengklarifikasi jika ada suatu hal yang tak mengenakan untuk kandidat pilihannya.

Masyarakat saat ini bisa dengan mudah melihat kebenaran fakta dan data dari informasi yang valid. Oleh karena itu, Ada yang sejak awal masih mempertahankan pilihannya dan ada juga yang goyah dengan pilihannya, tetapi ada juga yang masih mempertimbangkan akan memilih kandidat yang mana.

Dilihat dalam undang-undang Nomor 30 tahun 1999 Pasal 43 tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi “Setiap warga negara berhak untuk memilih dalam pemilihan umum.” Dari pasal tersebut jelas seseorang mempunyai hak untuk memilih terutama yang sudah berumur 17 Tahun dan tentunya sudah memiliki KTP.

Peran anak muda di Indonesia menjelang adanya pemilu mendatang ini besar sekali, Orang-orang yang usianya dibawah 40 tahun dan sudah mempunyai hak pilih dalam pemilu 2024 menurut data KPU jumlahnya ada 107 juta orang.

Jika dilihat dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah memberikan penetapan daftar pemilih tetap untuk Pesta Demokrasi tahun 2024 ini di dominiasi 52% oleh para generasi muda. Para Generasi Milenial (sebutan orang yang lahir tahun 1980-1994) dan Generasi Z (sebutan bagi orang yang lahir mulai tahun 1995-2000an).

Mungkin beberapa alasan ini bisa menjawab mengapa kita sebagai kaum muda harus terlibat dalam politik yang pertama karena pengaruh dan perubahan, terlibat dalam politik memberikan kesempatan bagi Anak Muda untuk berkontribusi dalam pengambilan Keputusan dan membentuk kebijakan yang mempengaruhi masyarakat. 

Alasan yang kedua yakni Representasi yang adil, Anak Muda merupakan bagian penting dari populasi dan memiliki perwakilan yang adil dan kuat dalam politik sangat penting untuk memastikan bahwa prespektif mereka diakui dan dipertimbangkan. 

Alasan yang ketiga adalah pembelajaran dan peningkatan, terlibat dalam politik memberikan kesempatan bagi Anak Muda untuk belajar tentang sistem politik demokrasi proses legislatif dan bagaimana pemerintah beroperasi.

Alasan yang keempat adalah jembatan Generasi, Anak Muda adalah agen perubahan yang kuat dan dapat menjadi jembatan antara generasi yang lebih tua dengan lebih muda karena dengan terlibat dalam politik Anak Muda dapat membawa gagasan dan prespektif segar ke dalam diskusi politik yang membantu mendorong inovasi, kesetaraan dan inklusi.

Alasan yang terakhir adalah Masa depan, Anak Muda adalah calon pemimpin masa depan, dengan mereka terlibat dalam politik mereka dapat mempengaruhi arah dan visi negara mereka untuk jangka Panjang, melalui partisipasi politik Anak Muda dapat membangun pengalaman koneksi dan jejak rekam yang berharga untuk membantu mereka dalam perjalanan karir politik mereka, dan memberikan kontribusi positif bagi Masyarakat dan negara mereka.  

Oleh karena itu, Hal ini bisa  menjadi menarik perhatian terutama bagi kalangan Anak Muda yang akan mengikuti pemilu untuk pertama kalinya. Kalangan muda tentu memiliki peran yang sangat penting dalam pemilihan umum yang akan datang dan tentunya akan berdampak pada masa depan bangsa Indonesia. 

Memang banyak Anak Muda saat ini menjadi anggota partai, ormas dan lainnya yang sudah punya pilihan, tetapi di antara jumlah tersebut ada sebagian pemilih yang bisa kita sebut professional, mungkin definisi professional disini tidak seperti dalam dunia akademis, maksudnya adalah para pekerja seni, pengusaha kecil, desainer ilmuawan dan lain sebagainya. Profesional disisni adalah orang yang mencari uang karena keahliannya tanpa perlu khawatir untuk di pecat dari Perusahaan yang biasanya disebut sebagai kelompok Masyarakat kelas tiga, tetapi di dalam dunia akademis literatur kelas tiga ini jarang walaupun mereka seringkali dianggap eksis. 

Ketika Presiden dan wakil presiden mendaftarkan diri ke KPU sudah pasti mereka hitung-hitungan terkait berapa total suara yang bisa mereka dapat, misalnya berapa suara yang bisa mereka dapat dari golongan islam dengan mengambil wakil islam ke dalam timnya, berapa suara nasionalis jikalau mengambil orang nasinoalis untuk timnya, dan lain sebagainnya.

Jika dilihat keriuhan bagaimana cara capres di Indonesia memilih wapresnya seperti ada kesamaan yang terjadi pada pemilu di Amerika Serikat lalu, yakni pada pembicaraan McCain Ketika dia ikut serta dalam pemilu di Amerika Serikat untuk melawan Obama “Carikan saya calon wakil presiden yang mampu menutupi kekurangan suara saya tidak peduli siapa”, Akhirnya McCain memilih Sarah Palin karena sudah pasti 80% suara Alaska jadi milik McCain karena Sarah Palin adalah Gubernur Alaska. 

Tetapi ada juga suara yang seringkali tidak bisa mereka beli dan akhirnya suara inilah yang akan menjadi penentu, suara ini adalah suara Anak Muda yang independent, atau professional. Orang-orang seperti ini tidak bisa di beli, mereka tidak punya garis komando karena mereka independent, biasanya orang-orang seperti ini dipengaruhi dengan rasionalisasi bagaimana capres dan cawapresnya meyakinkan mereka.

Anak Muda independent adalah Anak Muda yang tidak mudah diarahkan untuk memilih satu kandidat saja, mereka berhitung keuntungan dan mereka juga berhitung apa manfaatnya setiap capres dan cawapres untuk dirinya.

Oleh karena itu mari kita sama-sama menghitung keuntungan setiap capres untuk negara kita Indonesia, karena kalau kita independent dan menjadi kaum yang professional yang tidak gampang dikuasai sebuah golongan kita bisa jadi penentunya.

Ketika nantinya semua golongan sudah menjadi target capres, kita bisa jadi penentunya karena suara kita tidak bisa dibeli, kita harus mengingat bahwa untuk capres terbaik menang itu hanya butuh lebih ungggul 1% dan mungkin saja 1% itu penentunya adalah kita sebagai generasi muda.

Marilah kita sebagai Anak Muda untuk memanfaatkan perannya dengan sebaik mungkin pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, selain itu kita sebagai Anak Muda juga jangan mudah terhasut pihak-pihak yang berkepentingan atas calon yang mereka pilih, sebisa mungkin kita harus menghindari kabar burung atau Hoax dengan membaca dan memahami Visi misi yang dipadukan realita fakta dan data dari semua calon capres cawapres 2024. 

kita sebagai Generasi Muda tentunya sudah tak asing lagi dalam bermedia sosial yang tentunya dapat lebih mudah untuk menggali berbagai informasi fakta dan data yang selektif, Oleh karena itu, Sebagai Pemilih kita harus mengedepankan hak memilih pemimpin yang bisa dianggap paling benar tanpa paksaan dari pihak manapun, sebagai pemilih kita tentu memiliki hak memilih Langsung, Bebas, Jujur dan Adil.

Kita sebagai Generasi Muda harus memiliki keinginan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan menciptakan semangat inovasi yang lebih bergelora. 

Kita sebagai Anak Muda memiliki peran yang sangat penting untuk menjadi fondasi negara Indonesia guna menciptakan perubahan yang lebih positif yang tentunya akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih progresif, dan adil. 

Selalu ingatlah pesan orang terdahulu kita “kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi”. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, marilah kita mewaspadai permasalahan politik di sekitar kita dan menegaskan bahwa kita wajib berpartisipasi dalam pemilu 2024. Karena kita adalah generasi penerus bangsa yang dianggap layak untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas bagi negara Indonesia.

Namun terlepas dari siapapun yang terpilih nanti, semua punya kelebihan, kekurangan masing-masing, mereka manusia, begitupun kita, disitulah perlunya kita sebagai rakyat yang cinta akan tanah air untuk Kembali Bersatu dengan siapapun pemimpin yang terpilih, agar kita bisa saling bahu membahu memberikan yang terbaik untuk bangsa yang kita cintai.

Terlepas apapun perbedaan pendapat kita sekarang, berjanjilah siapapun yang terpilih nanti wajib kita dukung, kita bantu, kita harus kemabli Bersatu, bersama sama saling bahu membantu untuk memajukan, mensejahterakan dan menjaga bangsa kita.

Untuk seluruh Anak Muda bersaing boleh, berkompetisi boleh, tapi ingat, jadikan ini sebagai Pelajaran untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, bukan untuk memelihara kebencian dan permusuhan

Selamat menentukan pilihan dan memilih, semoga yang memilih dan yang terpilih, sama-sama bisa menyatukan tujuan untuk menyelamatkan Indonesia.(*)


(Tulisan ini pertama kali diterbitkan di website @radarlamsel.disway.id)


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.